Milenial adalah pelopor perubahan dalam perusahaan. Mereka membawa energi dan semangat yang berbeda. Milenial suka mengeksplorasi banyak hal baru dan punya ide-ide segar. Perusahaan atau pemilik bisnis dapat memanfaatkan antusiasme ini untuk pengembangan bisnis.
Kebanyakan pemilik bisnis sulit mengatur kinerja dari milenial. Mereka suka kebebasan dalam bekerja. Lebih mengutamakan work life balance. Sementara jika Anda masih berpikiran idealis dalam memimpin perusahaan maka milenial akan menjadi hambatan Anda.
Nah, untuk memaksimalkan energi dan kemampuan milenial Anda perlu mengarahkan mereka. Anda bisa menjadi mentor bisnis yang terbaik untuk karyawan milenial. Mungkin Anda bingung mengapa Anda menjad mentor bisnis.
Mentor adalah seseorang yang telah sukses dan ahli dalam suatu bidang dan mampu mengarahkan mentee (orang yang dimentor) untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sebagai pemilik bisnis, Anda tentu lebih paham bagaimana bisnis Anda berjalan. Anda lebih tahu sistem kerja bisnis Anda dan cara memimpin yang baik.
Lalu Anda bertanya, “Bagaimana saya mentoring Karyawan Milenial? “Mari simak artikel ini sampai selesai karena akan disampaikan berbagai trik mentoring bisnsi bagi karyawan milenial Anda. Jika Anda adalah pemilik bisnis yang tidak memiliki karyawan milenial mungkin ini bisa jadi informasi bagaimana menghandle klien/partner generasi milenial. Langsung saja kita simak ulasan berikut ini.
1. Sesuaikan Cara Berpikir Milenial
Milenial adalah gudangnya ide baru dan kreatif serta berani bertindak. Inilah sebabnya mereka patut ditunjuk menjadi pemimpin dalam perusahaan. Namun, banyak kelemahan lainnya dari milenial. Misalnya adalah emosi yang labil, mudah menerima tantangan, tidak berpikir panjang dan tergesa-gesa dalam memutuskan.
Anda sebagai seorang mentor bisnis perlu memahami cara berpikir dari milenial. Karakter itu dibangun dari mindset. Mindset seperti apa yang dipahami oleh milenial? Milenial berpikir simple, instan dan ingin punya hasil yang tinggi. Hasilnya ialah karakter mereka yang cenderung tidak sabar, ingin cepat menghasilkan namun tergesa-gesa mengambil keputusan.
Anda perlu memahami mindset dari milenial. Dengan demikian, Anda menjadi paham harus darimana mulai memperbaiki dan mengarahkan mereka. Jika mindset mereka telah diubah maka karakter akan berubah. Jadi mereka bisa lebih bijak menjadi pemimpin dalam perusahaan.
2. Tatap Muka dan Beri Feedback Positif
Tidak hanya milenial, karyawan lain juga lebih merasakan bonding jika Anda bekerjasama dengan mereka. Milenial akan lebih menghargai kolaborasi dan ingin bekerja dengan orang dari semua tingkatan di perusahaan.
Anda sebagai seorang mentor bisnis, usahakan buatlah sebuah project bersama dengan mentee Anda. Dengan bekerjasama, Anda lebih punya banyak waktu menilai mentee Anda. Selain itu, Anda juga dapat langsung memberikan feedback kepada mereka.
Dalam memberikan feedback selalu usahakan menyampaikannya dengan positif. Interaksi yang positif lebih memotivasi milenial dibandingkan Anda mengkritik kerja mereka. Milenial termasuk tipe yang sangat berontak. Mereka tipe yang akan selalu break the rule untuk mencapai apa yang diinginkan. Ingat juga untuk memberikan feedback yang jujur dan to the point. Peran mentor adalah membantu menteenya untuk tumbuh menjadi perannya.
3. Teknik Mentoring Terbalik
Dalam pekerjaan dan diskusi, komunikasi dua arah adalah hal terbaik yang patut dilakukan. Bagi milenial hal ini sangat penting. Mereka merasa dihargai dan didengarkan. Selain komunikasi, saling memberikan manfaat juga dapat dilakukan.
Dikenal juga istilah mentoring terbalik dimana mentee memberikan pelatihan kepada mentornya. Misal dalam perusahaan Anda beberapa karyawan senior yang berbagi pengalaman kerja dengan karyawan milenial. Nah, karyawan milenial yang umumnya lebih sadar teknologi akan memberikan masukkan untuk meningkatkan efisiensi kerja dan produktifitas. Simbiosis mutualisme bukan?
Mentoring terbalik ini cukup popular di kalangan perusahaan dengan karyawan milenial. Kegiatan ini sekaligus membina hubungan antar sesama karyawan. Meski Anda menjalankan mentoring terbalik jika Anda adalah seorang pemilik bisnis jangan sungkan untuk berbagi dan menerima pengalaman baru. Jika Anda kurang memahami teknik ini silakan konsultasikan dengan ahlinya seperti mentor bisnis yang ada di GLC agar lebih paham dan tahu trik-trik mentor yang baik.
4. Jelaskan tentang Alasan dan Goal
Generasi milenial adalah orang-orang yang berpikiran kritis. Segala macam hal selalu dipertanyakan alasan dan tujuannya. Milenial cenderung ingin paham apa yang mereka kerjakan.
Begitu juga dalam mentoring menjadi pemimpin. Anda harus jelaskan tentang alasan mereka dipilih, goal yang ingin dicapai. Dengan memahami hal ini membuat milenial lebih termotivasi untuk bekerja. Mereka merasa bertanggung jawab dan ikut andil dalam bisnis.
Bagi Milenial, bisnis bukan sekedar mencari uang namun tempat membuat dunia menjadi lebih baik. Milenial cenderung bekerja untuk perusahaan dengan nilai yang positif dan punya dampak kuat bagi masyarakat. Hal ini bisa menjadi pelajaran penting bagi perusahaan Anda.
Kultur perusahaan dan goal Anda yang memberi manfaat lebih positif di masyarakat tentu memberi dampak positif juga bagi bisnis Anda. Ini akan membuat perbedaan yang signifikan tidak hanya untuk bisnis namun pelanggan Anda, karyawan dan komunitas Anda.
Melalui keempat cara mentoring untuk karyawan milenial Anda, sekarang Anda lebih paham. Anda juga bisa mulai mempraktekkan cara-cara tersebut. Karyawan milenial meski menyukai kebebasan dalam bekerja namun mereka bisa menjadi inspirasi bagi perusahaan Anda.
Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang mentoring bisnis dan belajar dari ahlinya silakan Anda hubungi kontak yang ada pada halaman ini. Jangan lupa juga bagikan artikel ini apabila bermanfaat bagi Anda. Semoga menginspirasi, Always Go Big!