fbpx

G.R.O.W Your Team with Coaching

Teknik Coaching bagi Karyawan

Banyak pemilik bisnis yang sadar untuk menerapkan teknik coaching pada karyawannya, namun banyak diantaranya masih belum memiliki pengalaman. Pertanyaan yang ditanyakan itu-itu saja, terlalu formal, bahkan ada yang terasa seperti rapat karena kaku dan tegang. Tentu suasana coaching seperti ini kurang nyaman bagi karyawan/coachee Anda.

Kesadaran akan coaching yang bisa diterapkan di perusahaan adalah salah satu nilai plus dalam budaya perusahaan. Namun, jika terlalu formal dan kaku tentunya karyawan masih merasa kurang nyaman, susah menceritakan masalahnya, komunikasi masih tidak mengalir inilah yang menyebabkan hasil dari coaching menjadi tidak efektif.

Anda seperti membuang waktu dan tenaga Anda karena karyawan kurang nyaman dan tidak semua hal berani diceritakan karena masih ada batasan tembok yang menghalangi antara coach dan coachee. Hal ini tentu harus dibereskan terlebih dahulu. Memang tidak ada standar teknik coaching namun mungkin Anda perlu memahami inti dari memberikan coaching seperti apa agar nantinya dapat mengalir begitu saja tanpa terasa kaku lagi.

Dalam artikel kali ini akan diulas tentang sebuah model coaching yang bisa Anda terapkan dalam perusahaan Anda. Bagi Anda pebisnis yang sudah menjalankan teknik coaching, ini bisa menjadi ilmu tambahan dan bagi yang belum menjalankannya silakan pelajari dan pahami lebih dulu. Mari kita simak bersama.

Teknik Coaching

Dalam teknik coaching, intinya adalah memberikan pertanyaan yang akan dijawab oleh coachee Anda. Pertanyaan seperti apakah yang baik agar nantinya Anda mendapatkan jawaban terbaik dari coachee Anda? Nah, salah satu teknik coaching ini dinamakan model GROW. Anda bertanya-tanya model ini maksudnya bagaimana dan seperti apa pertanyaan yang dilontarkan?

Tujuan dari pertanyaan dengan model GROW ini adalah:

a. G (Goal yang Jelas)

b. R (Review dan Sadari Kondisi Sekarang)

c. O (Memberikan beberapa Opsi untuk mencapai tujuan)

d. W (What’s Next. Buat Rencana dan Tindakan dari opsi yang telah dipilih)

Dalam setiap tujuan tersebut tentunya ada langkah-langkah pertanyaan yang bisa Anda lontarkan.

1. Tujuan (Goal)

Saat coaching Anda bisa menanyakan beberapa hal terkait goal coachee. Hal ini penting guna mengetahui penyelesaian seperti apa yang ingin diraih oleh coachee Anda, sekaligus menjadi pembuka yang baik untuk menemukan chemistry antara Anda dan coachee. Contoh pertanyaannya seperti.

“Apa yang ingin Anda capai?”

“Menurut Anda, arti sukses itu seperti apa?”

“Bagaimana cara mengukur kesuksesan Anda?”

“Apa yang dibutuhkan untuk meraih kesuksesan Anda?”

Dari pertanyaan-pertanyaan ini, bisa membantu untuk mendapatkan informasi terkait apa pencapaian yang sebetulnya diinginkan coachee. Sekaligus Anda tahu topik apa yang menjadi concernya. Anda bisa merubah isi pertanyaan dan cara penyampaiannya agar lebih alami dan tidak kaku. Anda mungkin bisa menanyakan pada saat sedang mengobrol biasa. Karyawan Anda akan lebih nyaman jika Anda juga tidak kaku dan bertanya secara natural maka mereka bisa menjawab senatural dan jujur apa adanya.

2. Mengkaji (Review)

Langkah selanjutnya adalah mereview ulang informasi tentang apa yang terjadi pada kenyataannya atau masa kini. Masalah yang dihadapi atau kondisi pekerjaan dari karyawan seperti apa. Hal ini guna mengumpulkan dan menggali informasi sebanyak-banyaknya dari coachee. Pertanyaan-pertanyaan seperti di bawah ini mungkin bisa dijadikan acuan.

“Bagaimana kondisi saat ini?”

“Apakah dampak yang terjadi dengan keadaan sekarang?”

“Apa faktor yang mempengaruhi terjadinya hal itu?”

Setelah cukup menggali info, Anda bisa mengembangkan pertanyaan Anda lebih mengarah ke visualisasi dari coachee. Ajak karyawan Anda untuk membayangkan jika bisa mencegah maka hal apa yang ia lakukan atau tanyakan apa yang dirasakan dan hikmah yang bsia diambil dari masalah atau kondisi yang sedang terjadi. Gunanya adalah agar coachee disadarkan tentang pencegahan, coachee dapat belajar untuk menerima dirinya dalam kondisi tersebut, ajak untuk berpikir positif dan mulai diarahkan untuk memikirkan solusi secara perlahan. Contoh pertanyaannya seperti demikian.

“Apa yang harus dilakukan? Apa hasilnya?”

“Bagaimana perasaan Anda tentang perkembangan yang terjadi?”

“Apa yang dapat dipelajari dari keadaan sekarang ini?”

3. Opsi

Pada tahap ini, Anda sebagai coach harus mulai mengarahkan agar coachee memikirkan solusi dan jawaban dari dirinya sendiri. Buatlah pertanyaan yang lebih spesifik tentang solusinya, langkah demi langkah kalau perlu, hal yang pertama ia lakukan. Hal ini gunanya untuk menimbulkan semangat dan perasaan bahwa solusi tersebut dapat dijalankan dan membangun komitmen diri secara tidak langsung. Ingatlah untuk spesifik bahkan menanyakan waktu dijalankannya solusi itu juga penting.

Contoh pertanyaan yang mungkin dapat ditiru adalah

“Apa yang akan Anda lakukan mengenai hal tersebut?”

“Komitmen seperti apa yang akan dilakukan?”

“Apa langkah pertama Anda menyelesaikan masalah ini?”

“Kapan Anda memulainya?”

 Setelah solusi dan langkah eksekusi sudah mulai tertata di otak coachee Anda, maka Anda bisa mengajak coachee untuk ikut memikirkan plan cadangan jika solusi yang ia pakai kurang efektif. Sebagai seorang coach berpengalaman, sama dengan yang ada di GLC, jika ada hal yang kurang dari coachee Anda maka Anda bisa coba arahkan dan minta untuk dipikirkan kembali. Dalam sebuah rencana tentu ada hambatan yang dihadapi dan resiko yang harus diambil maka coach berhak untuk menanyakan agar Anda paham tentang hambatan yang mungkin akan Anda temui dan juga seberapa besar resiko yang akan mereka hadapi. Pertanyaan yang diberikan dapat seperti demikian.

“Apakah yang akan menghalangi Anda?”

“Bagaimana mendapatkan dukungan yang diperlukan?”

4. What’s Next

Dalam tahap ini coach akan mengarahkan untuk membuat keputusan atas tindakan pencegahan, tindakan untuk menyelesaikan masalah, penanggulangan atas resiko dari pilihan coachee. Inti dari tahap ini adalah mendorong agar coachee mulai melakukan eksekusi dan tindakan untuk menyelesaikan masalah. Contoh pertanyaan yang bisa ditanyakan adalah.

“Apa yang harus dilakukan untuk merubah situasi?”

“Apa ada alternatif untuk mencapai hal tersebut?”

“Apa keuntungan dari beberapa pilihan di atas?”

“Apa pilihan yang akan diambil untuk dilaksanakan?”

Dari keempat tahap pertanyaan tersebut dapat disimpulkan inti dari coaching itu adalah mengetahui goal yang ingin dicapai coachee, menggali informasi masalah/hambatan yang dialami coachee, mengagali solusi dari dalam diri coachee terhadap masalah tersebut lalu mengarahkan untuk eksekusi solusi yang dipilih.

Teknik ini sangat sederhana dan dapat Anda lakukan pada karyawan Anda dengan santai dan lakukan coaching senatural mungkin sehingga menciptakan kenyamanan karyawan dalam menjawab dan memikirkan solusi dari masalahnya. Dengan demikian, dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan pikiran positif untuk implementasi solusinya.

Jika Anda ingin lebih mengetahui tentang teknik dalam coaching silakan hubungi kontak yang ada di halaman ini untuk berkonsultasi dengan bisnis coach kami. Apabila artikel ini memberikan manfaat bagi Anda silakan bagikan di sosial media Anda.

Semoga bermanfaat, Always Go Big!

Looking for GLC for Corporate? Find it here.
slot888 joker123 joker123 ladangbola789