
Pada dasarnya banyak sekali cara mengatur keuangan usaha dagang bagi pemilik usaha pemula. Namun, pemilik usaha menganggap sepele tentang manajemen keuangan pada usahanya dan memilih fokus untuk manajemen bisnis saja. Memang dalam keuangan hanya dikenal Untung dan Rugi namun mengingat tanpa adanya uang maka usaha yang dijalani tidak akan berjalan lancar.
Apakah Anda sebagai pemilik bisnis sudah mengatur keuangan usaha Anda dengan baik? JIka Anda yang baru memulai usaha apakah sudah memiliki rencana pengaturan keuangan yang baik?
Setelah Anda membaca artikel ini hingga selesai, Anda akan menjadi lebih paham sekaligus menjadi bahan referensi bagi Anda yang memiliki kendala pengaturan keuangan usaha atau yang baru memulai usaha mengenai cara mengatur keuangan usaha dagang anda.
Dalam manajemen keuangan ada beberapa prinsip yang wajib dianut oleh pemilik usaha. Mungkin prinsip ini sangat sepele dan dianggap remeh oleh pemilik usaha sehingga nantinya berdampak buruk bagi usahanya. Mari langsung saja kita simak 6 cara pengaturan keuangan usaha dagang.
1. Selalu memisahkan Uang Pribadi dan Uang Bisnis
Kesalahan paling fatal dari pemilik bisnis adalah kerap kali menggabungkan antara uang pribadi dan uang bisnis. Kebanyakan pemilik bisnis menganggap remek bahwa uang usaha juga bisa digunakan secara pribadi. Jika Anda melakukan hal demikian maka kemungkinan usaha yang Anda jalani lama kelamaan akan bangkrut mengingat uang usaha dan uang pribadi sangat berbeda penggunaannya.
Untuk menanggulangi masalah demikian, caranya ialah dengan memisahkan secara detail mana uang pribadi dan uang bisnis. Jika memungkinkan Anda bisa menggunakan jasa akuntan dalam memisahkan uang usaha Anda. Poin yang paling penting ialah Anda harus bersikap disiplin dalam menerapkan pemisahan ini.
2. Buatlah Buku Catatan Keuangan
Pada dasarnya sebuah usaha tidak cukup dikelola berdasarkan sebuah ingatan saja. Jika Anda mengandalkan hal ini maka besar kemungkinan usaha yang Anda geluti akan mengalami kegagalan. Adapun cara membuat buku catatan keuangan usaha ialah dengan membuat buku kas yang mencatat keluar masuknya uang setiap hari. Selain itu, Anda harus mencatat saldo hutang-piutang dan juga beberapa modal yang anda butuhkan dalam menggaji karyawan Anda.
Buku Catatan keuangan ini berfungsi untuk mengontrol lalu lintas uang dan memastikan tidak ada uang yang terselip dan alangkah baiknya jika Anda menerapkan sistem ini secara professional. Poin yang penting ialah adanya konsistensi, kedisiplinan dan ketelitian dalam membuat pencatatan buku keuangan. Jika Anda tidak teliti, maka kemungkinan terjadinya kehilangan uang dan kerugian akan semakin besar.
Fungsi lainnya dari buku catatan keuangan adalah Anda mengetahui besaran pendapatan dan pengeluaran yang terjadi setiap hari, minggu dan bulan sehingga Anda dapat mengkaji kembali transaksi yang tidak menguntungkan dan meminimalisir kerugian.
3. Jangan Hanya Terfokus pada Laba
Secara umum, hampir kebanyakan pemilik usaha terutama yang bergerak dalam bidang perdagangan hanya fokus pada laba atau keuntungan usaha. Memang hal tersebut baik jika digunakan sebagai pemacu semangat dalam berkarya, namun Anda juga perlu tahu bahwa sebuah usaha bukan hanya fokus pada laba namun juga meliputi persediaan barang dagang, hutang-piutang.
Oleh karena itu, saat Anda menjalankan usaha alangkah baiknya jika Anda tidak selalu fokus pada keuntungan, di sisi lain Anda harus mampu menekan tingkat persediaan modal awal sedemikian rupa agar tetap memenuhi order namun tidak membebani keuangan. Jadi, poin utamanya ialah jangan terlalu memasok barang dagangan hanya karena tergiur diskon besar dari supplier atau produsen agar dapat dijual murah nantinya. Hal ini membebani dari segi keuangan karena adanya kas yang telah keluar dan beban persediaan yang cukup banyak.
Perlu diketahui bahwa keuangan tidak melulu tentang keuntungan namun juga banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Anda boleh memasok persediaan namun harus melihat dari tingkat kewajaran penjualan agar stok tidak bertumpuk dan aliran kasnya tidak berjalan dengan lancar.
4. Budgeting dan Perhatikan Aliran Kas Keuangan Secara Berkala
Pada saat Anda menjalankan usaha, Anda perlu memastikan dan memeriksa persediaan gudang apalagi untuk yang berdagang. Apakah persediaan gudang Anda dalam keadaan lengkap dan tidak ada barang yang mengalami kerusakan. Apabila adanya kehilangan atau kerusakan maka hal tersebut berpengaruh pada modal usaha Anda dan bagaimana awal kas Anda dimulai. Budgeting di awal usaha dagang juga sangat penting agar Anda tidak bablas membeli persediaan berlebihan/pengeluaran biaya yang mempengaruhi aliran kas Anda.
Anda juga perlu mengawasi aliran kas keuangan Anda karena hal ini sangat penting untuk menjaga bisnis Anda tetap berjalan sesuai jalur dan pengeluarran sesuai budget yang telah ditetapkan. Jika Anda kewalahan mengawasi aliran kas keuangan Anda, Anda dapat mengunakan jasa konsultan seperti yang tersedia pada program GLC dimana adanya konsultan yang ahli dalam bidangnya seperti bidang keuangan yang membantu Anda mengatasi pengaturan keuangan Anda, mengontrol dan memastikan aliran kas keuangan Anda berjalan dengan lancar.
Pengawasan ini hanya dapat dilakukan apabila Anda memiliki perencanaan keuangan yang baik, karena selain fungsi keamanaan, pengawasan juga menjadi fungsi control terhadap kesesuaian rencana dengan implementasi di lapangan.
5. Gunakan Laba untuk Mengembangkan Usaha Anda
Pada dasarnya yang membedakan pengusaha sukses dan kurang sukses terletak pada kemampuan mereka dalam menikmati hasil jerih payah mereka secepat mungkin. Memang Anda sebagai pemilik usaha berhak untuk menikmati hasil dari kerja keras Anda namun ada baiknya jika Anda tidak menghabiskannya begitu saja.
Keuntungan yang Anda dapatkan sebaiknya Anda gunakan untuk mengembangkan usaha Anda agar menjadi usaha yang besar dan mengarahkannya ke investasi bidang-bidang yang menguntungkan seperti menambah armada dagang atau penambahan barang dagangan untuk dijual kembali. Ataupun mencari jasa desain grafis profesional untuk memperbaiki visual brand identity usaha Anda.
Jika Anda melakukan hal ini maka besar kemungkinan Anda akan cepat menjadi pengusaha sukses.
6. Carilah seorang CFO (Chief Financial Officer)
Tips tambahan bagi pemilik usaha yang sudah memiliki usaha dagang dengan transaksi cukup besar maka Anda bisa memilih seorang CFO dari anggota keuangan Anda. Fungsi dari CFO ada 3 hal yakni. Budgeting (Perencanaan), Bookkeeping (Pembukuan), Controlling (Kontrol). Hal yang penting dilakukan CFO adalah membuat budget, mencatat arus kas keluar dan masuk serta mengendalikan laju keluar uang. JIka Anda memiliki skala usaha kecil mungkin Anda bisa memilih seorang akuntan untuk membantu Anda.
Demikianlah keenam cara mengatur keuangan usaha dagang dengan praktis. Silakan Anda praktekkan dan rasakan manfaatnya. Semoga artikel ini memberi manfaat tambahan dan memberi solusi bagi Anda yang memiliki masalah keuangan. Jika artikel ini bermanfaat dan menarik buat anda silakan bagikan di social media Anda atau ke rekan bisnis dan kerabat yang memiliki kendala pengaturan keuangan.